Saya adalah penggemar Sheila On 7. Semua lagu-lagunya saya hapal. Dulu, pada suatu hari, saya mendengarkan sebuah lagu di radio. Lagu itu baru pertama kali saya dengar, namun saya langsung mengenali suara vokalisnya, Duta. Saya pun langsung menyimpulkan bahwa Sheila On 7 telah merilis album baru. Hanya dengan mendengarkan suaranya, saya langsung tahu bahwa itu Duta. Ya, karena memang suara setiap orang berbeda-beda. Perbedaan ini juga tak hanya terjadi pada suara manusia, melainkan pada semua bunyi. Kita bisa membedakan antara bunyi burung, bunyi petir, dan bunyi gitar. Dalam istilah fisika, perbedaan ini disebut warna bunyi

Mengapa warna bunyi dapat bervariasi?

Bunyi, sebagai gelombang, memiliki frekuensi. Ketika kita memproduksi sebuah bunyi dengan frekuensi tertentu secara berkesinambungan, maka kita mendapatkan sebuah nada. Misalnya, ketika kita memproduksi bunyi dengan frekuensi 261,63 Hz, maka kita mendapatkan nada C. Jika frekuensinya 329,63 Hz, nadanya E. Para ilmuwan menetapkan nada A, yaitu bunyi yang berfrekuensi 440 Hz, sebagai patokan bagi keduabelas nada, yaitu A, A#, B, C, C#, D, D#, E, F, F#, G, dan G#.

Warna bunyi yang sesungguhnya adalah warna bunyi yang dihasilkan oleh satu jenis frekuensi saja (mono-tone). Akan tetapi pada kehidupan sehari-hari, umumnya bunyi yang muncul merupakan perpaduan dari banyak frekuensi. Perpaduan inilah yang menentukan warna bunyi. Bunyi gitar dan bunyi piano, meskipun sama-sama membunyikan nada A misalnya, terdengar berbeda karena perpaduan frekuensi mereka berbeda. Jadi, ketika suatu alat musik membunyikan nada A, sebetulnya ia juga membunyikan banyak nada lain pada saat yang bersamaan. Nada-nada selain  A itulah yang membentuk warna bunyi bagi alat musik tersebut.

Jadi, bunyi yang kita dengar sehari-hari itu adalah bunyi hasil modifikasi. Jika Anda ingin mendengar warna bunyi yang asli, yang masih murni, maka Anda harus menghasilkan bunyi dengan satu jenis frekuensi saja (mono-tone). Hal ini tidak terlalu sulit, karena ada alat sederhana yang mampu melakukannya, namanya garpu tala.
Garpu Tala

Warna bunyi bagi bunyi-bunyi yang tidak bernada juga menganut prinsip yang sama, yaitu hasil perpaduan dari banyak frekuensi tertentu. Misalnya Anda menjatuhkan sebuah pensil dan bola ke lantai yang sama, maka suara keduanya ketika menyentuh lantai akan terdengar berbeda. Hal ini disebabkan oleh perbedaan perpaduan frekuensi bunyi yang muncul ketika pensil dan bola menabrak lantai. Hanya saja, frekuensi tersebut tidak terjadi secara berkesinambungan sehingga kita tidak dapat menangkap nada apa yang dihasilkan oleh bunyi pensil dan bola yang jatuh ke lantai.

Telah semakin jelas bahwa warna bunyi ditentukan oleh perpaduan frekuensi nya. Jenis-jenis frekuensi yang muncul tersebut ditentukan oleh getaran-getaran yang terjadi ketika bunyi dihasilkan. Suara Anda terdengar berbeda dari suara teman Anda adalah karena getaran-getaran yang dihasilkan oleh pita suara Anda berbeda dari getaran-getaran yang dihasilkan oleh pita suara teman Anda. Perbedaan tersebut menghasilkan perbedaan perpaduan frekuensi, yang pada akhirnya menghasilkan perbedaan warna bunyi.

Nah, itulah penjelasan tentang warna bunyi. Mudah-mudahan sekarang Anda telah memahami mengapa suara ibu Anda terdengar berbeda dari suara ibu orang lain :)

*******
(Ditulis Oleh Doni is Yudono)

Sumber Gambar: