Durian. Buah yang satu ini banyak penggemarnya, meski tak sedikit pula yang mencium baunya saja sudah mau muntah ^_^ BTW, saya termasuk penggemar durian :D
Ketika membeli durian, terdapat beberapa tips agar kita mendapatkan durian yang matang. Salah satu tips itu adalah memukul-mukul kulitnya dengan pisau atau parang. Jika durian menghasilkan bunyi yang dalam ketika dipukul, yaitu “bluk... bluk...”, maka durian tersebut telah matang. Akan tetapi bila bunyinya dangkal, yaitu “plek... plek...”, maka durian tersebut masih mentah. Kok bisa begitu ya?
Dari segi struktur buah, durian mentah berbeda dengan durian matang. Durian mentah memiliki komponen-komponen buah yang masih saling menempel satu sama lain, sehingga strukturnya rapat tak berongga. Akibatnya, ketika kita memukul kulitnya, rambatan getaran bunyi teredam pada bagian dalam buah. Getaran yang dominan hanyalah getaran pada kulit (permukaan) saja, sehingga bunyinya menjadi “plek... plek...”
Durian yang matang memiliki komponen-komponen buah yang mulai terlepas satu sama lain, sehingga strukturnya longgar berongga. Akibatnya, ketika kita memukul kulitnya, redaman getaran menjadi berkurang. Selain itu, rambatan getaran bunyinya juga menggetarkan udara di dalam rongga buah tersebut. Alhasil, bunyinya menjadi “bluk... bluk...”
Fenomena perbedaan bunyi durian mentah dan matang ketika dipukul ini mirip dengan perbedaan suara gitar akustik dan gitar listrik yang tidak terhubung pada ampli. Gitar akustik memiliki rongga, sehingga ia memiliki suara yang dalam karena getaran senarnya menggetarkan pula udara di dalam rongga gitar. Gitar listrik tidak memiliki rongga seperti itu, jadi ketika senarnya dipetik, suaranya dangkal karena hanya berasal dari getaran permukaan saja.
*******
Ditulis Oleh Doni Aris Yudono
Sumber Gambar:
0 Response to Mengapa Kematangan Durian Dapat Diketahui Dengan Cara Memukulnya?
Posting Komentar