Kutub. Tempat di poros bumi ini memiliki banyak karakteristik yang senantiasa diteliti para ilmuwan, mulai dari flora-fauna, kekuatan gravitasi, medan magnetik, hingga laju pencairan esnya. Semua orang sudah tahu bahwa kutub  merupakan tempat yang sangat dingin dan tertutup oleh es, namun banyak orang yang belum tahu bahwa siang hari di kutub itu lamanya 6 bulan! Di Indonesia, siang hari lamanya hanya 12 jam. Mengapa siang hari di kutub bisa sampai berbulan-bulan begitu?

Bumi melakukan dua jenis gerak memutar sekaligus, yaitu ROTASI dan REVOLUSI. ROTASI adalah gerakan bumi mengitari porosnya sendiri, sedangkan REVOLUSI adalah pergerakan bumi mengitari matahari.

Rotasi Bumi

Secara umum, terjadinya siang dan malam disebabkan oleh rotasi bumi. Ketika bumi berotasi, sisi-sisi bumi bergantian dalam menerima sinar matahari. Bagian bumi yang menerima sinar matahari mengalami siang, dan bagian bumi yang berada di baliknya (tidak menerima sinar matahari) mengalami malam.

Terjadinya Siang Dan Malam

Pada kenyataannya, arah rotasi bumi tidak sama dengan arah revolusinya (bidang ekliptik). Kedua arah pergerakan itu membentuk sudut 23,5o satu sama lain, seperti tampak pada gambar di bawah ini.



Dengan adanya sudut 23,5oini, kutub bumi mendapatkan sinar matahari selama 6 bulan terus-menerus (6 bulan = setengah putaran revolusi bumi) yaitu selama bulan Maret hingga September untuk KUTUB UTARA dan bulan September hingga Maret untuk KUTUB SELATAN. Ilustrasinya adalah sebagai berikut.


Perhatikan posisi bulan Juni pada gambar di atas. Pada posisi tersebut, daerah kutub utara condong ke arah matahari (sumbu rotasinya lebih dekat ke arah matahari), sehingga meskipun bumi berotasi, kutub utara tetap terkena sinar matahari. Beda halnya dengan daerah ekuator (khatulistiwa) yang selalu mengalami siang dan malam ketika bumi berotasi sepanjang tahun.

Supaya lebih jelas memahami bahwa kutub mengalami siang hari selama 6 bulan, perhatikan gambar berikut ini yang menampilkan posisi kutub yang tampak dari atas (daerah kutubnya bertitik kuning dan dilingkari garis merah).


Dengan penjelasan yang serupa, malam hari di kutub juga berlangsung selama 6 bulan.

Mungkin ada yang bertanya: Jika memang siang hari di kutub lamanya 6 bulan, kenapa es di kutub tidak meleleh semua ketika siangnya terjadi? Karena jika siang hari di sana berlangsung selama 6 bulan terus-menerus, tentu daerah kutub tersebut menjadi super panas. Pada kenyataannya, es di kutub baik-baik saja meskipun mengalami siang hari selama 6 bulan.

Nah, begini penjelasannya. PERTAMA, jarak matahari ke daerah kutub LEBIH JAUH daripada jarak matahari ke daerah ekuator bumi, sehingga daerah kutub menerima intensitas matahari yang lebih sedikit daripada daerah ekuator. KEDUA, sudut sinar matahari yang jatuh ke permukaan kutub hanyalah sudut yang kecil sehingga radiasi matahari banyak yang terpantul ke angkasa. Hal ini berbeda dengan daerah ekuator. Di daerah ekuator, sudut sinar mataharinya dapat mencapai 90 derajat (tegak lurus terhadap permukaan tanah) sehingga banyak radiasi matahari yang diserap.

Secara sederhana dapat dikatakan daerah kutub tidak pernah mengalami “siang bolong” di mana matahari tepat berada di atas kepala. Siang hari di kutub hanya mirip seperti pagi hari atau sore hari di daerah ekuator. Perhatikan posisi matahari ketika siang hari di daerah kutub pada gambar berikut.


Begitulah Tuhan merancang alam semesta ini secara luar biasa hebat. Ada daerah bumi yang setiap hari mengalami siang-malam, ada juga yang siang-malamnya berlangsung selama 6 bulan, ada yang hanya punya 2 jenis musim, ada yang punya 4 musim. Semua itu terjadi karena disebabkan oleh suatu hal yang sederhana saja, yaitu sudut 23,5o yang terbentuk antara arah rotasi dan arah revolusi bumi.

*******
Ditulis Oleh Doni Aris Yudono

Sumber Gambar: