Akibat adanya rotasi bumi, kita mengalami siang dan malam. Jika cukup cermat memperhatikan, Anda akan mengetahui bahwa ternyata suatu suara akan terdengar lebih jelas di malam hari daripada di siang hari. Suara yang tidak kedengaran di siang hari, bisa menjadi terdengar di malam hari. Banyak yang menyontohkan fenomena ini dengan penghuni sebuah rumah yang berada tak jauh dari jalan raya. Ketika siang hari, si penghuni rumah tidak mendengar suara kendaraan di jalan raya tersebut, namun ketika malam hari, suara itu terdengar. Bagaimana fenomena ini dapat terjadi?

Suara merupakan getaran yang merambat melalui udara ke segala arah. Kita akan mendengar sebuah suara jika getarannya sampai ke gendang telinga kita. Getaran yang merambat disebut gelombang. Suara yang keras menandakan bahwa gelombangnya membawa energi yang besar. Begitu pula sebaliknya, suara yang kecil menandakan bahwa gelombangnya membawa energi yang kecil.

Suatu area udara dapat mengandung lebih dari satu gelombang suara. Ketika beberapa gelombang suara saling bertemu/menyatu, hal ini disebut sebagai peristiwa interferensi. Terjadinya interferensi akan menimbulkan dua kemungkinan, yaitu (1) gelombang-gelombang suara akan saling menguatkan, atau (2) gelombang-gelombang suara akan saling melemahkan. 

Terjadinya penguatan atau pelemahan dalam interferensi bergantung pada fase-fase gelombang yang bersatu. Jika fasenya sama, maka terjadi penguatan. Jika fasenya berlawanan, akan terjadi pelemahan. Interferensi yang bersifat menguatkan akan menghasilkan gelombang baru yang energinya lebih besar, sedangkan interferensi yang bersifat melemahkan akan menghasilkan gelombang baru yang energinya lebih kecil.

Karena di alam ini terdapat banyak jenis suara, maka sangat jarang terjadi pertemuan gelombang-gelombang suara yang fasenya sama. Gelombang-gelombang suara yang fasenya berlawanan-lah yang lebih banyak bertemu, sehingga interferensi yang dominan terjadi adalah interferensi yang saling melemahkan.

Ketika siang hari, kegiatan manusia tengah sibuk-sibuknya, sehingga menghasilkan banyak suara. Akibatnya, suara-suara tersebut saling melemahkan di udara. Pelemahan ini akan memperkecil energi dari tiap-tiap suara. Itulah sebabnya suara di siang hari cenderung terdengar kurang jelas.

Sebaliknya, ketika malam hari, manusia beristirahat, sehingga suara yang dihasilkan hanya sedikit. Akibatnya, tidak banyak terjadi interferensi di udara, sehingga pelemahan energi suara pun sangat sedikit. Itulah sebabnya suara di malam hari cenderung terdengar lebih jelas.

*******
(Ditulis Oleh Doni Aris Yudono)

Sumber Gambar: