Es teh, salah satu minuman terfavorit di warung-warung makan. Seperti tampak pada gambar di atas, kita mendapati bahwa tak lama setelah dihidangkan, dinding gelas es teh yang awalnya kering berubah menjadi basah. Apa yang terjadi di sini?

Mungkin ada sebagian orang yang menduga bahwa air dari dalam gelas dapat menembus keluar. Jika dugaan ini benar, maka seharusnya bukan hanya es teh saja yang airnya menembus keluar, melainkan juga teh panas. Sayangnya, pada segelas teh panas, kita tidak melihat adanya air di dinding gelas. Berarti jawabannya bukan karena air menembus gelas.

Sebagian orang mungkin masih bersikeras menyatakan bahwa air memang bisa menembus pori-pori gelas, namun hanya terjadi pada suhu air yang dingin. Baiklah, baiklah, kita telusuri dugaan ini lebih jauh. Untuk menguji benar-tidaknya dugaan ini, kita dapat membandingkan sifat air antara yang berada di dalam gelas dan yang berada di luar gelas. Warna air teh di dalam gelas adalah cokelat, namun ternyata warna air di luar gelas adalah bening. Ini berarti bahwa air yang terdapat di dinding gelas bukan berasal dari dalam gelas.

Lalu, airnya datang dari mana?

Begini. Air memiliki tiga wujud: padat, cair, dan gas. Perbedaan wujud ini tergantung dari kecepatan pergerakan molekul air. molekul air dalam bentuk gas memiliki kecepatan pergerakan yang tinggi karena mengandung energi yang besar. Jika energi dari gas air tersebut diambil (berkurang) pada taraf tertentu, maka gerakan molekulnya akan melambat dan berubah wujud menjadi cairan. Jika cairan tersebut diserap lagi energinya (mendingin) pada taraf tertentu, maka pergerakan molekulnya akan semakin melambat dan berubah wujud menjadi padat (es).

Jadi, perbedaan wujud air ditentukan oleh suhu molekul H2O. Pada suhu tinggi, H2O cenderung berwujud uap (gas), sedangkan pada suhu rendah, H2O cenderung berwujud cair. Wujud padat (es) terjadi pada suhu di bawah nol derajat celcius.

Di dalam udara sekitar kita, terdapat uap air, yaitu H2O yang sedang berwujud gas. Air es teh merupakan air yang dingin. Dinding gelasnya pun ikut menjadi dingin. Kondisi ini mendinginkan pula uap air di sekitar gelas yang menyentuh dinding gelas. Akibatnya, energi molekul uap air itu berkurang, gerakannya melambat, dan pada akhirnya uap air itu berubah wujud menjadi cair. Proses perubahan wujud air seperti ini disebut kondensasi (pengembunan).

Itulah sebabnya dinding gelas es teh menjadi basah.

Sekarang mari kita bereksperimen secara imajinasi. Menurut Anda, jika segelas es teh kita letakkan di dalam ruang vakum, apakah dinding gelasnya dapat menjadi basah?

*******
Ditulis Oleh Doni Aris Yudono

Sumber Gambar:
http://cdn.sheknows.com/articles/2011/05/iced-tea-with-lemon.jpg