Pernah nonton kartun SpongeBob Squarepants? Mungkin Anda heran mengapa Spongebob bisa membuat api unggun di dalam laut :D Tapi itu hanya terjadi di dunia Spongebob. Di kehidupan nyata, air merupakan musuh bebuyutan api. Manusia sering menggunakan air untuk memadamkan api, contoh umumnya adalah pemadam kebakaran.

Pernahkah Anda menduga-duga mengapa air bisa memadamkan api? Untuk menjawab pertanyaan sederhana namun menarik ini, terlebih dahulu Anda perlu tahu apa sebenarnya api itu.

Ketika suatu benda diberi energi, benda itu akan semakin panas. Pada titik tertentu, ketika panasnya sudah sedemikian tinggi, benda itu bereaksi cepat dengan oksigen (benda itu teroksidasi dalam kecepatan tinggi). Hasil reaksi dahsyat ini di antaranya adalah cahaya, sehingga terbentuklah api. Jadi, ada tigal hal yang harus dipenuhi dalam terjadinya api, yaitu (1) benda yang dibakar, (2) ketersediaan oksigen, dan (3) suhu yang tinggi.

Bagaimanapun, poin ketiga yaitu “suhu yang tinggi” bersifat relatif. Ketika Anda menempelkan api korek ke selembar kertas, maka kertas itu akan langsung terbakar. Tapi bila api korek itu Anda tempelkan pada sebilah tongkat kayu, maka tongkat kayu tersebut tidak langsung terbakar. Hal ini mengindikasikan bahwa "suhu tinggi" yang dibutuhkan oleh kertas dan tongkat kayu berbeda untuk dapat memunculkan api.

Kembali pada tiga faktor terjadinya api. Jika salah satu saja dari ketiga faktor tersebut tidak dipenuhi, maka api tidak dapat terjadi. Begitu pula, jika salah satu saja dari ketiga faktor tersebut dihilangkan, maka api akan padam. Nah, fungsi air dalam memadamkan api adalah berhubungan dengan faktor kedua dan ketiga.

Mari kita bahas faktor kedua, yaitu ketersediaan oksigen. Ketika sejumlah air disiramkan pada api, maka air itu akan menutup jalan masuknya oksigen bagi benda yang sedang terbakar. Tidak ada oksigen, tidak ada api.

Sekarang faktor ketiga, yaitu suhu yang tinggi. Air adalah zat yang memiliki kalor jenis terbesar di alam semesta. Artinya, dengan volume yang sama dibandingkan zat lain, air dapat menampung energi paling banyak. Hal ini menjadikan air mengalami paling sedikit kenaikan suhu untuk pertambahan sejumlah energi yang sama. Dalam bahasa yang sederhana, dapat dikatakan bahwa air merupakan zat “terdingin” di alam raya. Nah, ketika sejumlah air diguyurkan pada api, air itu akan menyerap banyak energi dari benda yang sedang terbakar. Energi benda itu langsung turun drastis, sehingga suhunya pun turun drastis. Suhu yang rendah itu lantas tidak cukup lagi untuk mempertahankan api, sehingga api pun menemui ajalnya :D

*******
Ditulis Oleh Doni Aris Yudono

Sumber Gambar: