Hujan memiliki banyak kesan keindahan dalam kehidupan manusia. Para petani padi bersukacita ketika hujan tiba. Anak-anak riang gembira bermain bola sambil hujan-hujanan. Kadangkala sepasang kekasih merasakan romantika yang indah ketika berdua-duaan berteduh dari hujan…. Eaaa… eaaa…  :D

Sebenarnya, ada satu benda yang menjadi kunci bagi keindahan hujan. Tanpa benda itu, hujan akan berubah menjadi sesuatu yang mengerikan. Tanpa benda itu, orang tidak akan berani keluar rumah ketika hujan tiba. Apakah benda yang dimaksud itu?........

Penasaran?? Naah…. Mari kita pakai ilmu fisika untuk menyelidiki jawabannya  :)

PENGARUH GRAVITASI PADA BENDA YANG JATUH
Semua orang tahu bahwa bumi mengerjakan gaya gravitasi pada benda-benda di sekitarnya. Ketika suatu benda mengalami sebuah gaya, maka benda tersebut cenderung mengalami percepatan dalam pergerakannya. Sebagai contoh, jika kita menjatuhkan sebuah batu dari ketinggian 10 m, maka batu itu akan bergerak jatuh ke tanah sejauh 10 m dengan kecepatan yang senantiasa bertambah. Semakin lama batu itu jatuh semakin cepat sampai akhirnya membentur tanah. Akibat gaya gravitasi, bumi memberikan percepatan gravitasi  sebesar 9,8 m/s2. Artinya, ketika sebuah benda bergerak jatuh ke permukaan bumi, kecepatannya akan bertambah sebesar 9,8 m/s setiap detik.

JARAK ANTARA AWAN DAN PERMUKAAN BUMI
Awan merupakan kumpulan uap air di atmosfer yang suatu saat akan jatuh menjadi hujan. Jarak awan dan permukaan bumi cukup jauh, ribuan meter. Jadi, jika terjadi hujan, butiran air dari awan akan jatuh menuju bumi dengan kecepatan yang bertambah berkali-kali lipat. Akibat fatal dari hal ini adalah, butiran air hujan tersebut akan memiliki kecepatan yang sangat besar ketika mencapai bumi. Hal ini sangat membahayakan manusia, karena butiran air hujan berkecepatan tinggi itu seperti peluru yang menghancurkan benda yang ditabraknya.  

Mari kita coba hitung-hitungan supaya lebih jelas perbandingannya. Kita ambil awan yang terdekat dari permukaan bumi, yaitu sekitar 2.000 m. Ketika butiran air jatuh dari awan ini, maka berdasarkan rumus v2 = vo2 + 2as, kecepatannya ketika sampai di permukaan bumi adalah sekitar 700 km/jam!! Kecepatan mobil balap F1 saja hanya sekitar 300 km/jam.

Jika Kecepatan Air Hujan Sebesar Itu, Mengapa Kita Tidak Terluka?
Hasil perhitungan di atas cukup mencengangkan. Hal ini mungkin mengusik logika Anda: Jika hal ini benar, mengapa kita tidak terluka oleh hujan?

Jawabannya adalah atmosfer. Atmosfer bumi menjulang tinggi hingga ratusan kilometer. Perhitungan yang saya paparkan di atas adalah perhitungan yang mengandaikan bahwa atmosfer tidak ada, atau setidaknya, atmosfer tidak setinggi yang ada sekarang. Pada kenyataannya, pergerakan butiran air hujan dihambat oleh atmosfer sejak ia pertama kali bergerak. Ketika awal jatuh dari awan, butiran air hujan memang bergerak semakin cepat. Akan tetapi, hambatan atmosfer menjadi semakin besar seiring bertambahnya kecepatan butiran air hujan. Pada saat tertentu, kecepatan butiran air hujan tidak bisa bertambah besar lagi karena tidak mampu lagi mengatasi hambatan atmosfer yang sangat besar. Inilah yang dinamakan kecepatan terminal. Butiran air hujan akan tetap jatuh menuju bumi dengan kecepatan terminal ini, dan tidak bisa bertambah cepat lagi. Sebagai contoh, butiran air hujan yang ukurannya paling besar akan sampai di permukaan bumi dengan kecepatan hanya sekitar 32 km/jam.

Jadi, jelaslah sudah bahwa benda yang berjasa mengamankan hujan sehingga tidak membahayakan manusia adalah atmosfer. Tanpa atmosfer yang menjulang tinggi, banyak manusia akan cidera oleh air hujan. Inilah bukti kasih sayang Tuhan. Kondisi bumi telah diatur-Nya sedemikian rupa sehingga aman untuk ditinggali manusia.

*******
(Ditulis Oleh Doni Aris Yudono)

Sumber Gambar: