Agama menginformasikan bahwa ada makhluk ciptaan Tuhan bernama malaikat. Mereka sering diilustrasikan memiliki sayap-sayap. Malaikat diciptakan dari cahaya. Mereka tidak diberikan nafsu, sehingga tugas mereka hanyalah mengabdi secara taat kepada Tuhan. Agama juga menginformasikan bahwa mereka memiliki tugas yang berbeda-beda, misalnya Jibril bertugas menyampaikan wahyu, Izrail bertugas mencabut nyawa, Mikail bertugas membagi rizki, Raqib bertugas mencatat amal baik, dan Atib bertugas mencatat amal buruk manusia. Orang-orang yang suka berpikir mungkin pernah bertanya: Mudah dipahami tugas Jibril dalam menyampaikan wahyu, namun bagaimana dengan tugas malaikat Raqib yang mencatat amal baik manusia? Manusia di bumi ini berjumlah milyaran dan hidup dalam waktu yang bersamaan. Apakah Raqib tidak kewalahan mencatat amal mereka satu persatu??
Kita mengimani bahwa Tuhan Mahakuasa dan hanya Dia yang Mahamengetahui mekanisme kerja para malaikat-Nya. Akan tetapi, kita bisa sedikit memahami fenomena malaikat ini dengan menggunakan ilmu fisika. Sebetulnya dasar teori bagi fenomena ini telah saya singgung dalam artikel saya sebelumnya yang berjudul Mengapa Usia Jin Dapat Mencapai Ribuan Tahun? namun tiadalah mengapa kita bahas lagi di kesempatan kali ini.
Fisikawan paling populer sepanjang sejarah, Albert Einstein, melalui teori relativitasnya, menyatakan bahwa besaran waktu tidak bersifat mutlak, melainkan relatif. Lama waktu yang dialami oleh dua objek dapat berbeda jika kedua objek itu bergerak dengan kecepatan yang berbeda. Semakin cepat suatu objek bergerak, semakin panjang waktu untuknya. Sekedar mengingatkan, di alam semesta ini, cahaya adalah yang tercepat. Semakin mendekati kecepatan cahaya, semakin panjang waktu yang dialami sebuah objek. Jika suatu objek bergerak secepat cahaya, maka waktu akan memanjang tak terhingga baginya, atau dengan kata lain, waktu akan berhenti untuknya.
Mari kita ambil satu ilustrasi sederhana. Misalnya seekor kelinci berkawan dengan seekor siput. Pada suatu hari, mereka bertemu di jalan. Mereka lalu memutuskan untuk pergi ke sebuah kafe yang berjarak 20 m dari situ untuk ngobrol sambil minum kopi. Kelinci dan siput itu pun pergi menuju kafe dengan kecepatan yang berbeda. Pergerakan siput sangat lambat, sedangkan kelinci sangat cepat. Bagi kelinci, haya diperlukan waktu sekian detik untuk sampai di kafe itu, namun siput butuh berjam-jam. Dalam konteks ini, kelinci dan siput mengalami relatifitas waktu. Siput mengalami waktu yang pendek karena ia lambat. Kelinci mengalami waktu yang panjang karena ia cepat. Saking lambatnya pergerakan siput, kelinci merasa siput itu seakan-akan tidak bergerak, dengan kata lain, waktu seakan-akan terhenti bagi kelinci. Kelinci pun punya waktu luang yang sangat banyak untuk melakukan hal lain terlebih dahulu sambil menunggu siput tiba di kafe yang dituju.
Ilustrasi kelinci-siput ini memudahkan kita dalam memahami konteks malaikat dan manusia. Malaikat tercipta dari cahaya, sehingga mereka dapat bergerak secepat cahaya. Dibandingkan dengan malaikat, manusia yang tercipta dari tanah bergerak sangat-sangat lambat. Relatifitas waktu terjadi dalam konteks ini. Bagi malaikat, waktu seakan-akan terhenti, sehingga mereka banyak memiliki waktu luang untuk mengurusi manusia lain yang berjumlah milyaran. Oleh sebab itu, hanya diperlukan satu malaikat, Raqib, untuk mencatat amal baik milyaran manusia yang hidup bersamaan di muka bumi ini. Begitu pula, bagi malaikat pembagi rizki, Mikail, ia dapat menjalankan tugasnya seorang diri, tanpa merasa kesulitan, meskipun manusia yang diurusinya sangat banyak dan membutuhkan rizki setiap saat dalam waktu yang bersamaan.
*******
Ditulis Oleh DONI ARIS YUDONO
Sumber Gambar:
http://images5.fanpop.com/image/photos/31500000/Angel-fantasy-31530382-1280-1024.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEie5bbbWZ05joBMVIg2aClRpIKT7ImfF20PsdbD6Ou4ucQ2jg_eU5blVNkxHkxrSXhnmStteBLEqjnXArb03ZkBxrxLdfKmso_6LEtzszShpY9s9qvKBIZCYRg4Kywq-H2to7WzP3jwY6yz/s1600/images.jpg
0 Response to Mengapa Malaikat Bisa Mengurusi Banyak Orang Sekaligus?
Posting Komentar